Tuesday, 21 July 2015

10 Kesalahan Medis Paling Mengejutkan yang Sering Dilakukan Dokter

Alat bedah tertinggal.
Semua orang berpikir jika kesehatan kita itu dapat dipercayakan atau ditangangi oleh dokter, perawat, ahli bedah dan lainnya. Seperti yang kita tahu orang-orang ini menghabiskan bertahun-tahun belajar dan mencoba menguasai profesi tersebut. Jadi tidak ada alasan lagi meragukan kemampuan mereka dalam menangani kesehatan tubuh manusia, bukan?

Tetapi kebenaran untuk mempercayai semua itu secara penuh sangatlah salah. Banyak juga para medis tersebut sering melakukan kesalahan, dan biasanya kesalahan-kesalah tersebut tidak diketahui oleh umum.

Banyak juga yang bilang jika para medis itu juga manusia yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Tetapi seharusnya mereka tidak lalai dalam melakukan tugasnya.

Berikut ini kesalahan medis paling mengejutkan yang sering dilakukan oleh dokter.

10. Salah dalam melakukan diagnosa.


Kesalahan ini sebernarnya yang paling banyak dilakukan. Sekitar 10% - 20% dari diagnosa dokter salah, dan ini dapat menyebabkan hasil yang tidak bagus. Ini berbahaya jika dialami oleh pasien yang mengalami komplikasi yang mengancam jiwa. Hal ini sering kita temui pada kasus malpraktik medis dan murni karena kelalaian dokter yang menanganinya.

9. Salah dalam memberikan resep atau obat.

Di Amerika Serikat saja, sekitar satu juta lebih pasien mengalami komplikasi karena resep atau obat yang diberikan salah atau dosis yang tidak tepat.
Mengingat dokter sering menangani obat-obatan yang bisa saja berbahaya, bahkan obat yang dapat meracuni pasiennya secara fatal.

8. Alat bedah yang tidak higienis.

Dalam melakukan pembedahan tubuh manusia diperlukan ketelitian dan kesiapan dari sang ahli bedah, mulai dari peralatan hingga mental. Melakukan pembedahan cukup membahayakan sang pasien jika alat yang digunakan kotor atau terkontaminasi kuman atau kotoran lainnya. Terdapat beberapa insiden bermula dari alat bedah yang tidak higienis.

7. Salah memberikan jenis darah berdasarkan golongan.


Seorang dokter secara ceroboh dengan memberikan jenis darah yang salah saat pasien membutuhkan transfusi darah. Dalam hal ini terdapat miss komunikasi antara dokter, perawat atau ahli bedah, dan kesalahan ini cukup fatal.

6. Membuat kondisi medis menjadi lebih buruk.

Apa yang terjadi jika ahli medis yang kita percaya, berakhir dengan membuat masalah kesehatan pasien menjadi lebih buruk? Hal itu benar-benar terjadi dan bahkan cukup sering. Banyak kesalahan yang dilakukan oleh tim medis seperti saat pasien membutuhkan pertolongan cepat sampai komunikasi antara tim medis yang salah dan hal ini dapat mengakibatkan kematian bagi sang pasien.

5. Melepas bagian organ yubuh yang salah.

Menurut para pemerhati kesehatan, melepaskan bagian tubuh atau organ tubuh dengan disengaja adalah suatu peristiwa yang seharusnya tidak pernah terjadi. Tapi, dokter dan rumah sakit sering melakukan kesalahan-kesalahan ini. Seperti cerita tentang seseorang yang mendapatkan kakinya yang salah diamputasi.

4. Memberikan dosis yang salah Anestesi.

Sama seperti no.5, ini adalah kasus yang agak langka dan sang ahli anestesi jarang membuat kesalahan. Tapi jika itu terjadi akan sangat mengerikan. seperti jika memberikan dosis anestesi yang salah dapat menyebabkan pasien terbangun selama operasi, bisa dibayangkan jika Anda ketika dioperasi dapat melihat ahli bedah melakukan hal-hal yang menakutkan pada tubuh Anda.

3. Kesalahan dalam melakukan operasi.


Ini mungkin sama seperti no.5, tapi ini mungkin lebih khusus lagi karena jauh lebih buruk. Ini bisa saja terjadi terhadap pasien siapapun. Untuk mencegah terjadinya hal ini, pastikan terlebih dahulu untuk mendapatkan pengujian sampai pada diagnosa yang benar dan pasti.

2. Membingungkan satu pasien dengan pasien lainnya.

Ada banyak kasus staf medis mencampur identitas pasien yang akhirnya membuat diagnosa yang salah atau memberikan resep yang salah. Ini biasanya terjadi di rumah sakit yang cukup besar dan seorang perawat biasanya beresiko melakukan hal ini. Ini akan merepotkan sang dokter, terlebih lagi jika memiliki nama pasien yang hampir sama.  Dalam hal ini pun biasanya dokter memiliki cara untuk menghindari kesalahan seperti ini.

1. Meninggalkan alat bedah dalam tubuh pasien.


Ini mungkin bisa dibilang cukup mengejutkan dan berbahaya, meninggalkan alat bedah dalah tubuh pasien. Ini terjadi biasanya murni karena kelalain dari tim medis. Mulai dari tang, pisau untuk bedah, gunting, bahkan alat yang lebih besar lainnya.
Kelalaian ini dapat menyebabkan kerusakan fisik dan masalah psikologis lainnya. Lebih parah lagi benda tersebut tertinggal selama bertahun-tahun.


0 komentar:

Post a Comment